MAKALAH EKONOMI ISLAM
MANAJEMEN SYARIAH
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pemasaran dan bisnis adalah
dua hal yang tidak terpisahkan. Dalam realitanya bisnis sebagai akhirnya maupun
sebagai entitas telah ada dalam system dan struktur yang “baku”, bisnis
berjalan sebagai proses yang telah menjadi kegiatan manusia sebagai individu
atau masyarakat untuk mencari keuntungan dan memenuhi keinginan dan kebutuhan
hidupnya(Sutanto, 2013)
Pemasaran bukan kosa kata yang asing
bagi mahasiswa, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa istilah pemasaran banyak
digunakan oleh lembaga keuangan bank maupun lembaga keuangan non perbankan.
Banyak orang secara keliru berpendapat bahwa pemasaran hanya sekedar melakukan
penjualan dan promosi. Tidaklah mengeherankan setiap hari, kita di bombardir
dengan iklan tv, radio, surat dan penjualan melalui telefon. Seseorang selalu
berupaya menawarkan kita sesuatu. (Kotler &
Armstrong, 1997)
Penjualan dan promosi cukup penting
karena merupakan bagian dari “bauran pemasaran” yang lebih luas seperangkat
alat pemasaran yang bekerja sama untuk mempengaruhi pasar. (Kotler &
Armstrong, 1997)
Pemasaran mempunyai peran penting dalam
peta bisnis suatu perusahaan dan berkontribusi terhadap strategi produk, strategi
harga, strategi penyaluran atau distribusi, dan strategi promosi. (uinsby.ac.id)
Pemasaran dalam arti luasnya tidak lah
hanya sebatas penjualan dan promosi saja. Dalam makalah ini akan dibahas
tentang pengertian dan konsep pemasaran syari’ah.
1.2
Rumusan
Masalah
1.2.1
Apa pengertian
pemasaran menurut pandangan konvensional dan syari’ah ?
1.2.2
Bagaimana konsep
pemasaran syari’ah ?
1.2.3
Apa karakteristik pemasaran
syari’ah ?
1.3
Tujuan
Masalah
1.3.1
Untuk mengetahui
pengertian pemasaran
1.3.2
Untuk memahami konsep
pemasaran secara luas
1.3.3
Untuk mengetahui dan
memahami karakteristik pemasaran syari’ah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pemasaran (Marketing)
Pemasaran
dari American Marketing Association (AMA)
“Marketing
is a process of planning and executing the conception,pricing, promotion, and
distribution of ideas, goods, and services to createexchanges that satisfy
individual and organizational goals”.
Artinya pemasaran adalah suatu
proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan distribusi
sejumlah ide, barang, serta jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu
memuaskan tujuan individu dan organisasi. (Lamb, 2001)
Menurut William J, Stanton (2007)
“Marketing is a total sytem busines designed
to plan, price, promote dan distribute want statisfying products to target
market to achieve organizational objective”.
Artinya pemasaran adalah suatu
sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan
harga, promosi dan mendistribusikan barang – barang, yang dapat memuaskan
keinginan dan mencapai pasar sasar serta tujuan perusahaan. (Sunyoto, 2013)
Syari’ah
marketingatau pemasaran menurut perspektif
ekonomi syari’ah adalah segala aktivitas yang dijalankan dalam kegiatan bisnis
dalam bentuk kegiatan penciptaan nilai (Value CreatingActivities) yang
memungkinkan siapa pun yang melakukannya bertumbuh serta mendayagunakan
kemanfaatannya yang dilandasi atas kejujuran, keadilan, keterbukaan, dan
keikhlasan sesuai dengan proses yang berprinsip pada akad bermuamalah Islami.(walisongo.ac.id)
Pemasaran sendiri adalah salah satu
bentuk muamalah yang dibenarkan dalam Islam, sepanjang dalam segala proses
transaksinya terpelihara dari hal – hal yang terlarang oleh ketentuan syari’ah. (Kertajaya
& Muhammad)
Pemasaran dalam pandangan Islam
merupakan suatu penerapan disiplin strategis yang sesuai dengan nilai dan
prinsip syari’ah. Ide mengenai pemasaran syari’ah ini sendiri dikelurkan oleh
dua orang pakar di bidang pemasaran dan syari’ah. Mereka adalah Hermawan
Kertajaya, salah satu dari lima puluh orang guru yang telah mengubah masa depan
dunia pemasaran bersama – sama dengan Philip Kotler, dan Muhammad Syakir
Sula,salah satu dari enam pemegang gelar profesional ahli Asuransi Syari’ah
juga CEO Batasa Tazkia sebuah Konsultan Syari’ah yang cukup dikenal dikalangan
perbankan dan Asuransi Syari’ah.
Mereka memberikan definisi untuk
Pemasaran Syari’ah (Marketing Syari’ah)
“E from one initiator to its stakeholders,
and the whole process should be in aaccorSharia Marketing is a strategic
business discipline that directs the process of creating, offering, and
changing valudance with muamalah principles in Islam”.
Artinya marketing syari’ah adalah
sebuah disiplin strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan
perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholder-nya, yang dalam
keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip – prinsip muamalah Islami. (uinsby.ac.id)
Pemasaran menurut pemakalah adalah
suatu hal yang tidak terlepas dari yang dinamakan bisnis dan atau jual beli.
Istilah pemasaran sering kami dengar dari suatu perusahaan atau lembaga keuangan
baik syari’ah maupun non syari’ah. Setiap perusahaan atau lembaga memiliki
konsep marketing yang berbeda – beda. Jadi, cara bersaing setiap perusahaan
dapat dilihat dari sejauh mana dan sehebat mana marketing yang dimiliki. Karena
suatu pemasaran dikatakan berhasil dan mampu mencapai target adalah apabila
perusahaan tempat kita bekerja memperoleh income yang lebih banyak dari
sebelumnya karena marketing yang kita lakukan.
Dalam memasarkan sebuah produk,
kita di tuntut untuk berlaku jujur kepada konsumen, selaku kita sebagai seorang
produsen. Dalam islampun kita dituntut untuk melakukan suatu usaha atau
perniagaan dengan cara tidak ada kebathilan antara kedua belah pihak dan atas
dasar suka sama suka.
Q.S.
An – Nisa: 29
“Hai orang – orang yang beriman, janganlah
kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama – suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu”.
2.2 Konsep Pemasaran Syari’ah
Konsep
pemasaran menyatakan bahwa pencapaian tujuan – tujuan organisasional bergantung
pada penetapan kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan penyampaian
kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efesien ketimbang yang
dilakukan para pesaing. (Kotler & Armstrong, 1997)
Dalam
buku yang di tulis oleh Drs. Danang Suntoyo, dikatakan bahwa pertukaran
merupakan inti dari pemasaran. Pertukaran adalah salah satu dari tiga cara
untuk memuaskan kebutuhan – kebutuhan seseorang, yaitu :
1. Memproduksi
sendiri
2. Dengan
paksaan
3. Jual
beli atau pertukaran
Jual
beli adalah tindakan untuk memperoleh sebuah produk yang diinginkan
dariseseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalannya.
Berbicara
tentang konsep marketing atau pemasaran, maka kita juga tidak lepas dari
pembahasan strategi – strategi yang harus ditempuh suatu perusahaan.
1.
Pengertian
Strategi
Ada beberapa definisi strategi
dari beberapa para ahli, diantaranya:
a.
John A.
Byrne
Sebuah pola yang mendasar
dari sasaran yang berjalan dan yang direncanakan, penyebaran sumber daya dan
interaksi organisasi dengan pasar, pesaing, dan faktor – faktor lingkungan.
b.
Hamel dan
Prahalad (1995)
Tindakan yang bersifat
incremental (senantiasa meningkat) dan terus – menerus serta dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di
masa depan. (Walisongo.co.id)
Ukuran keberhasilan
dalam menerapkan strategi adalah mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggan.Jadi,
semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka
semakin puas dan strategi pun dianggap berhasil.
Strategi pemasaran
merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua
fungsi manajemen suatu organisasi bisnis.Dengan adanya strategi pemasaran maka
implementasi program dalam mencapai tujuan organisasi dapat dilakukan secara
aktif, sadar, dan rasional. Strategi pemasaran yang efektif memerlukan basis
pengetahuan tentang konsumen, untuk itu pemasaran perlu melakukan beberapa hal
berikut :
a.
Mengoptimalkan
riset pemasaran untuk mengetahui keinginan yang paling diinginkan oleh
konsumen.
b.
Mengoptimalkan
riset mengenai manfaat dan harga produk yang diinginkan, gaya dan model yang
menunjukan kemampuan ketika produk diposisikan, respon pelanggan terhadap
bauran pemasaran dan analisis persepsi dan kepuasan pelanggan ketika pelanggan
telah menggunakan produk.
2.
Strategi
Pemasaran (Bauran Pemasaran 4P)
a.
Product (Produk)
Jasa yang dihasilkan
harus mengacu pada nilai – nilai syari’ah atau yang diperbolehkan dalam Al – Qu’ran.
Untuk lebih bisa menarik konsumen terhadap jasa perbankan yang dihasilan,
produk tersebut harus melakukan strategi “diferensiasi” atau “diversifikasi”
agar mereka beralih dan mulai menggunakan jasa perbankan syari’ah.
b.
Price (Harga)
Price merupakan satu – satunya
elemen pendapatan dalam marketing mix. Penentuan harga jual produk berupa jasa
yang ditawarkan.
c.
Place (Tempat
atau Saluran Distribusi)
Penetrasi pasar
perbankan syari’ah tidak akan berhasil tanpa dukungan oleh tempat atau saluran
distribusi yang baik pula, untuk menjual jasa yang ditawarkan kepada konsumen.
d.
Promotion (Promosi)
Dalam marketing,
efektifitas sebuah iklan sering digunakan untuk menanamkan “brand image”
atau lebih dikenal keberadaannya. Ketika “brand image” sudah tertanam di
benak masyarkat umum, menjual sebuah produk, baik dalam bentuk barang maupun
jasa akan terasa menjadi jauh lebih muda. Kurangnya sosialisasi atau promosi
yang dilakukan oleh perbankan syari’ah menjadi salah satu penyebab lambatnya
perkembangan perbankan syari’ah di Indonesia. (Walisongo.co.id)
3.
Konsep Inti Pemasaran
Diantara
banyak difinisi pemasaran yang diajakun, terdapat pengertian khusus daripada
managemen pemasaran, dari sagi ( konvensional ) yakni :
“
Pemasaran adalah suatu proses social dan managerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginaan mereka dengan menciptakan ,
menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.”
KARAKTERISTIK
|
KEINGINAN
|
KEBUTUHAN
|
SUMBER
|
HASRAT
(NAFSU) MANUSIA
|
FITRAH
MANUSIA
|
HASIL
|
KEPUASAN
|
MANFAAT
dan BERKAH (MASLAHAH)
|
UKURAN
|
SELERA
|
FUNGSI
|
SIFAT
|
SUBJEKTIF
|
OBJEKTIF
|
TUNTUTAN
ISLAM
|
DIBATASI
|
DIPENUHI
|
Definisi
ini berdasarkan pada konsep inti : kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk
nilai; biaya; dan kepuasan; pertukaran; transaksi;dan hubunga; Pasar dan
pemasaran dan pemasar. Konsep ini dapat digambarkan dalam gambar berikut :(Abdullah
& Tantri, 2012, p. 14)
3.3
Karakteristik
Pemasaran Syari’ah
Ada
4 karakteristik syari’ah marketing yang dapat menjadi panduan bagi para pemasar,
sebagai berikut:
1. Teitis
(Rabbaniyyah)
Salah satu ciri khas syari’ah marketingyang tidak dimiliki
dalam pemasaran konvensional yang dikenal selama ini adalah sifatnya yang
religius (diniyyah). Kondisi ini tercipta dari kesadaran akan nilai – nilai
religius, yang dipandang penting dan mewarnai aktivitas pemasaran agar tidak
terperosok ke dalam perbuatan yang dapat merugikan orang lain. Jiwa seorang
syari’ah (marketer)meyakini
bahwa hukum – hukum syariat yang teitisatau
bersifat ketuhanan ini adalah hukum yang paling adil, paling sempurna, paling
selaras dengan segala bentuk kebaikan, paling dapat mencegah segala bentuk kerusakan,
paling mampu mewujudkan kebenaran, memusnahkan kebatilan, dan menyebarluaskan
kemaslahatan.
2. Etis
(Akhlaqiyyah)
Keistimewaan yang lain dari syari’ah marketingselain karena
teitis (rabbaniyyah), juga karena syari’ah
marketingsangat mengedepankan masalah akhlak (moral, etika) dalam
seluruh aspek kegiatannya. Sifat etis ini sebenarnya merupakan turunan dari
sifat teitis. Dengan demikian, syari’ah
marketingadalah konsep pemasaran yang sangat mengedepankan nilai – nilai
moral dan etika, tidak peduli apa pun agamanya. Karena nilai – nilai moral dan
etika adalah nilai yang bersifat universal, yang diajarkan oleh semua agama.
3. Realitas
(Al-waqi’iyyah)
Syari’ah
marketingbukanlah konsep yang eksklusif, fanatis,
antimodernitas dan kaku. Syari’ah
marketingadalah konsep pemasaran yang fleksibel, sebagaimana keluasan
dan keluwesan syari’ah Islamiyyah yang melandasinya. Syari’ah marketeradalah para pemasar profesional dangan
penampilan yang bersih, rapi, dan bersahaja, apapun model atau gaya berpakaian
yang dikenakannya. Syari’ah marketerbekerja
dengan profesional dan mengedepankan nilai – nilai religius, kesalehan, aspek
moral, dan kejujuran dalam segala aktivitas pemasarannya. Syari’ahmarketertidak kaku, tidak
eksklusif, tetapi sangat fleksibel dan luwes dalam bersikap dan bergaul. Syari’ah marketersangat memahami
bahwa dalam situasi pergaulan di lingkungan yang sangat heterogen, dengan
beragam suku, agama, dan ras, ada ajaran yang diberikan oleh Allah SWT.
4. Humanistis
(Al-insniyyah)
Keistimewaan syari’ah marketingyang lain adalah
sifatnya yang humanistis universal. Pengertian humanistis (Al-insaniyyah)
adalah bahwa syari’ah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat
kemanusiaannya terjaga dan terpelihara, serta sifat – sifat kemewahannnya dapat
terkekang dengan panduan syari’ah. Dengan memiliki nilai humanistis syari’ah marketermenjadi manusia yang
terkontrol, dan seimbang (tawazun),
bukan manusia yang serakah, yang menghalalkan segala cara untuk meraih
keuntungan yang sebesar – besarnya. Bukan menjadi manusia yang bisa bahagia di
atas penderitaan orang lain atau manusia yang hatinya kering dengan kepedulian
sosial.
BAB III
PENUTUP
Syari’ah marketingatau
pemasaran menurut perspektif ekonomi syari’ah adalah segala aktivitas yang
dijalankan dalam kegiatan bisnis dalam bentuk kegiatan penciptaan nilai (Value
CreatingActivities) yang memungkinkan siapa pun yang melakukannya bertumbuh
serta mendayagunakan kemanfaatannya yang dilandasi atas kejujuran, keadilan,
keterbukaan, dan keikhlasan sesuai dengan proses yang berprinsip pada akad bermuamalah Islami.
Konsep
pemasaran menyatakan bahwa pencapaian tujuan – tujuan organisasional bergantung
pada penetapan kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan penyampaian
kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efesien ketimbang yang
dilakukan para pesaing.
Ada
4 karakteristik syari’ah marketing yang dapat menjadi panduan bagi para pemasar,
sebagai berikut :
1. Teitis
(Rabbaniyyah)
2. Etis
(Akhlaqiyyah)
3. Realistis
(Al-waqi’iyyah)
4. Humanistis
(Al-insniyyah)
BAB IV
DAFTAR
PUSTAKA
Abdullah, T., & Tantri, F. (2012). Managemen
Pemasaran. Jakarta: PT RAJA GRAFINDO PERSADA.
Kertajaya, M., & Muhammad, S. (n.d.). 25-26.
Kotler, P., & Armstrong, G. (1997). Prinsip-Prinsip
Pemasaran. Jakarta: ERLANGGA.
Lamb, C. (2001). Pemasaran ( Marketing). Jakarta:
Salemba Empat.
Sunyoto, D. (2013). Dasar-Dasar Managemen Pemasaran
(Konsep, startegi dan Kasus). Yogyakarta: CAPS.
Sutanto, H. (2013). Managemen pemasaran Bank Syariah.
Bandung: PUSTAKA SETIA.
Thamrin, A. (2012). Managemen Pemasaran . Jakarta: PT
RAJA GRAFINDO PERSADA .
uinsby.ac.id. (n.d.). Strategi Pemasaran Dalam Islam. 1.
walisongo.ac.id. (n.d.). KERANGKA TEORITIK . http://eprints.walisongo.ac.id/1151/3/092411130_Bab2.pdf.
Walisongo.co.id. (n.d.). http://eprints.walisongo.ac.id/3614/3/102411050_Bab2.pdf.